Skip to main content

Malaysia Emoh "Walk Out"

KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI
Pelatih Malaysia, Krishnasamy Rajagobal, usai jumpa pers jelang pertandingan final leg kedua Piala AFF 2010, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (28/12/2010). Rajagobal menegaskan bahwa timnya akan tetap bermain menyerang saat melawan Indonesia pada 29 Desember 2010. 
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Tim nasional Malaysia tidak akan mengikuti tindakan Indonesia yang memilih walk out bila ada teror laser pada final kedua Piala AFF 2010, Rabu (29/12/2010).
Pada final pertama yang digelar di Malaysia, akhir pekan lalu, Firman Utina dan kawan-kawan beberapa kali mendapatkan tembakan sinar laser dari suporter tuan rumah. Pasukan "Garuda" sempat memutuskan meninggalkan pertandingan atau walk out selama beberapa menit akibat ulah penonton tersebut.

Bukan tidak mungkin suporter Indonesia akan melakukan tindakan balasan kepada "Harimau Malaya" pada pertandingan nanti.

Namun, pelatih Malaysia, K Rajagobal, menyatakan, timnya akan tetap melanjutkan pertandingan bila ada teror laser.

"Saya berharap tidak ada teror laser. Namun, bila ada, kami tidak akan walk out. Saya hanya akan menginstruksikan kapten untuk memberi tahu kepada wasit soal hal itu," ungkap Rajagobal kepada wartawan di Hotel Sultan, Selasa (28/12/2010).

Comments

Popular posts from this blog

Rajagobal Let Off The Hook

PETALING JAYA, April 24 (Bernama) -- National head coach Datuk K. Rajagobal was let off the hook by the Football Association of Malaysia's (FAM) Disciplinary Committee after finding no evidence that he had violated FAM's Article 88, as claimed. FAM Disciplinary Committee chairman Datuk Taufik Abdul Razak said the committee had decided not to charge Rajagobal after carefully analysing the video of the post-match press conference by the 56-year-old coach. "After listening to the recording of the post-match press conference, we decided to drop the charge against Rajagopal as he did not make such a statement. "Maybe his (Rajagobal) assessment and comments of the match was misconstrued by the media. There was no mention of the FAM policy throughout his comments," said Taufik after emerging from a three-hour Disciplinary Committee meeting at Wisma FAM in Kelana Jaya, here, Wednesday. Rajagobal who does not mince his words when asked to com...

Atlet Tempuhi Empat Kejohanan Besar Sebelum Olimpik Rio 2016

KUALA LUMPUR, 31 Mei (Bernama) -- Empat temasya sukan penting yang dijadual berlangsung mulai Disember ini hingga 2015 menjadi medan persiapan atlet negara sebelum menghadapi cabaran Sukan Olimpik 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, kata Menteri Belia dan Sukan, Khairy Jamaluddin Jumaati. Kejohanan berkenaan ialah Sukan SEA di Myanmar pada Disember, Sukan Asia 2014 di Incheon, Korea Selatan, Sukan Komanwel 2014 di Glasgow, Scotland dan Sukan SEA 2015 di Singapura. Bercakap kepada pemberita selepas melawat Majlis Sukan Negara (MSN) di Bukit Jalil di sini, Khairy berkata kesemua temasya sukan itu dilihat amat penting dalam memastikan impian negara untuk membawa pulang pingat emas Olimpik pertama menjadi kenyataan. "Kita di Kementerian Belia dan Sukan (KBS) mahupun MSN akan memastikan semua atlet mendapat bantuan sewajarnya dalam melakukan persiapan ke arah membawa pulang pingat emas pertama negara di Rio de Janeiro, Brazil nanti," katanya. Dalam perkemb...

Ex-coach's jail sentence cut to a year

PUTRAJAYA: The Court of Appeal yesterday sentenced former athletics coach C. Ramanathan to 12 months' jail for molesting two junior athletes 19 years ago. A three-man bench led by Datuk Mohd Hishamudin Mohd Yunus unanimously dismissed Ramanathan's appeal against conviction, but varied the jail sentence of four years to a year, which was to run concurrently. Following yesterday's ruling, Ramanathan, 75, a former teacher, walked out a free man as he had served 10 months in Kajang Prison. Convicts get one-third remission for good behaviour while in prison. However, he will lose his pension. Hishamudin, who sat with Datuk Abdul Wahab Patail and Datuk Linton Albert, said the court found no merit to overturn the conviction. "However, in reducing the sentence, we considered Ramanathan's age and the long years the appeal has taken." Deputy public prosecutor Awang Armadajaya Awang Mahmud submitted that then High Court judge Tan Sri Abdull Hamid E...